Perangkat elektronik kini tidak hanya ditujukan untuk orang dewasa saja. Tidak sedikit orang dewasa yang memberikan atau menghadiahkan gadget untuk si kecil. Namun, tahukah Anda para orang tua tentang dampak negatif yang ditimbulkan dari gadget kepada buah hati kita?
Mungkin pada zaman sekarang ini, gadget merupakan barang elektronik yang sangat diperlukan dalam kehidupn kita sehari-hari. Tapi untuk si kecil, sebaiknya kita harus membatasi penggunaannya.
Dampak negatif yag ditimbulkan akibat penggunaan gadget yang berlebihan akan menimbulkan kecanduan dan bisa sangat serius. Saat menggunakan gadget, anak cenderung kurang bergerak yang berdampak pada hambatan dalam perkembangannya. Satu dari tiga anak yang telah sekolah cenderung mengalami hambatan perkembangan sehingga berdampak buruk pada kemampuan berbahasa dan prestasi di sekolah. Anak menjadi malas menulis dan membaca.
Pengaruh gadget yang memudahkan dalam menulis, perangkat visual yang memiliki aplikasi-aplikasi yang beragam dan lebih menarik sehingga menjadikan anak malas untuk belajar. Tidak jarang ditemukan kasus tentang anak yang lebih tertarik untuk berlama-lama memainkan gadget daripada mengerjakan pekerjaan rumahnya.
Jika diuraikan, masih banyak lagi dampak negatif dari penggunaan gadget untuk kesehatan. Seperti terhambatnya perkembangan anak. WHO mengkatagorikan ponsel dalam resiko 2B karena radiasi yang dipancarkannya. Apalagi anak-anak lebih sensitif terhadap radiasi karena otak dan sistem imun yang masih berkembang dan belum stabil membuat masalah radiasi terhadap anak-anak menjadi lebih rentan dibandingkan dengan orang dewasa. Gadget juga kerap membuat anak berimajinasi seperti tokoh dalam game yang sering mereka mainkan sehingga dapat menurunkan konsentrasi anak.
Selain itu, yang lebih berbahaya lagi jika anak tidak bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, anak menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya dan tidak paham bagaimana cara bersosialisasi. Untuk itu para orang tua harus cermat dan teliti dalam melihat perkembangan buah hatinya.
Tentunya orangtua tidak ingin buah hatinya seperti yang dijelaskan diatas kan? Mulai sekarang jadilah orang tua yang pintar dalam memberikan hadiah untuk si kecil dengan memperhatikan apakah hadiah yang diberikan tersebut lebih banyak manfaatnya daripada mudharatnya atau bahkan sebaliknya. Orang tua yang cerdas akan melahirkan anak yang cerdas pula.
Kalau bukan orang tua sendiri yang memperhatikan perkembangan psikis dan motorik anaknya, lalu siapa lagi?