Apa kabar Bunda? Semoga hari ini menjadi hari yang lebih baik dari kemarin ya. Kali ini kami akan membahas tentang dunia perfilman religi yang ada di Inodnesia. Pada film religi terdapat banyak sekali tokoh-tokoh inspiratif yang dapat dijadikan panutan untuk kita.
Banyak tokoh dalam film religi yang memiliki sifat dan karakter yang baik, sabar, tegar, soleh dan solehah sehingga kita senang melihatnya bahkan mengidolakan tokoh tersebut karena selain di dalam filmnya tokoh tersebut juga memiliki sifat dan karakter yang sama dikehidupan nyata.
Pada hari ini kami akan memberikan 11 daftar nama islami yang menjadi tokoh dalam film religi Indonesia yang bisa dijadikan pilihan untuk menamai putra putri Bunda kelak.
Berikut ini merupakan daftar dari nama-nama tersebut.
Fahri bin Abdillah, tokoh dalam film Ayat-ayat Cinta yang diperankan oleh Fedi Nuril.
Mahasiswa yang sedang menyelesaikan studi S2-nya di Universitas tertua di dunia, Al-Azhar. Seorang pemuda bersahaja yang memegang teguh prinsip hidup dan kehormatannya. Cerdas dan simpatik hingga membuat beberapa gadis jatuh hati. Dihadapkan dengan kejutan-kejutan menarik atas pilihan hatinya.
Huda, tokoh dalam film 3 Doa 3 Cinta yang diperankan oleh Nicholas Saputra.
Dia ingin mencari ibunya yang kabarnya berada di suatu tempat di Jakarta. Huda bertemu dengan Dona Satelit (Dian Sastrowardoyo) seorang penyanyi dangdut pemula yang sangat seksi ketika di panggung dan terobsesi menjadi bintang terkenal di Jakarta. Di antara mereka tertanam benih-benih asmara.
Anissa, tokoh dalam film Perempuan Berkalung Sorban yang diperankan oleh Revalina S. Temat.
Merupakan seorang wanita berkarakter cerdas, berani, dan berpendirian kuat. Anissa hidup dan dibesarkan dalam lingkungan dan tradisi Islam konservatif di keluarga Kyai yang mengelola sebuah pesantren kecil Salafiah putri Al-Huda di Jawa Timur, Indonesia. Dalam lingkungan dan tradisi konservatif tersebut, ilmu sejati dan benar hanyalah Al-Qur’an, Hadits dan Sunnah, dan buku-buku modern dianggap sebagai ajaran menyimpang.
Khairul Azzam, tokoh dalam film Ketika Cinta Bertasbih yang diperankan oleh Kholidi Asadil Alam.
Merupakan seorang pemuda sederhana yang memilih untuk menuntut ilmunya di Kampus Universitas Al-Azhar, Kairo. Azzam dikenal sebagai sosok yang tegas dan dewasa. Dia sangat memegang teguh prinsip-prinsip Islam dalam kehidupan sehari-harinya. Di kalangan teman-temannya pun Azzam menjadi panutan dan sosok yang bisa diandalkan.
Rosid, tokoh dalam film 3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta yang diperankan oleh Reza Rahardian.
Pemuda muslim yang idealis dan terobsesi menjadi seniman besar seperti WS Rendra. Gaya seniman Rosid dengan rambut kribonya membuat Mansur, sang ayah, gusar karena tidak mungkin bagi Rosid untuk memakai peci. Padahal peci—bagi Mansur—adalah lambang kesalehan dan kesetiaan kepada tradisi keagamaan. Bagi Rosid, bukan sekadar kribonya yang membuatnya tidak mungkin memakai peci, melainkan karena Rosid tidak ingin keberagamaannya dicampur-baur oleh sekadar tradisi leluhur yang disakralkan.
Syamsul, tokoh dalam film Dalam Mihrab Cinta yang diperankan oleh Dude Harlino.
Merupakan seorang pemuda berusia 20 tahunan bertekad menuntut ilmu di sebuah pesantren di Kediri, meninggalkan kehidupannya yang cukup nyaman. Di sini ia bertemu dengan Zizi (Meyda Sefira) putri pemilik pesantren yang pernah ditolongnya ketika dijambret di kereta api, sehingga kejadian tersebut membuat mereka jadi dekat.
Soleh, (suami Menuk) tokoh dalam film Tanda Tanya yang diperankan oleh Reza Rahardian.
Seorang Muslim yang menganggur, yang ingin menjadi pahlawan bagi keluarganya. Dia akhirnya bergabung dengan cabang Banser dari Nahdatul Ulama (NU) dan bertugas melindungi tempat-tempat ibadah dari kemungkinan serangan teroris. Dia meninggal dalam proses mengeluarkan bom dari sebuah gereja yang dipenuhi jemaat.
Delisa, tokoh dalam film Hafalan Shalat Delisa yang diperankan oleh Chantiq Schagerl.
Merupakan gadis kecil kebanyakan yang periang, tinggal di Lhok Nga, sebuah desa kecil yang berada di tepi pantai Aceh; dan mempunyai hidup yang indah. Sebagai anak bungsu dari keluarga Abi Usman (Reza Rahardian), ayahnya bertugas di sebuah kapal tanker perusahaan minyak internasional. Delisa sangat dekat dengan ibunya yang dia panggil Ummi (Nirina Zubir), serta ketiga kakaknya yaitu Fatimah (Ghina Salsabila) dan si kembar Aisyah (Reska Tania Apriadi) dan Zahra (Riska Tania Apriadi).
Alif, tokoh dalam film Negeri 5 Menara yang diperankan oleh Gazza Zubizareta.
Merupakan seorang anak sederhana yang baru saja lulus SMP di Maninjau. Bersama sahabatnya Randai (Sakurta Ginting), Alif ingin melanjutkan SMA di kota Bandung dan kemudian masuk ke Kampus idamannya, ITB. Namun mimpi tinggal mimpi ketika Amaknya (Lulu Tobing) menginginkan Alif untuk masuk ke Pondok Madani, sebuah pesantren di sudut Ponorogo, Jawa Timur. Walau pada awalnya Alif tidak mau, akhirnya Alif memenuhi pinta orang tuanya, walau dengan setengah hati.
Hanum Salsabiela Rais, tokoh dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa yang diperankan oleh Acha Septriasa.
Merupakan seorang jurnalis Indonesia yang selama tiga tahun menemani suaminya, Rangga Almahendra yang sedang menjalani kuliah doktorat, dan kemudian mulai mengenal sejarah dan pengaruh Islam yang dibawa oleh bangsa Turki di era Kesultanan Utsmaniyah di Eropa, mulai dari Vienna, Paris hingga Istanbul.
Ramadhan, tokoh dalam film Ada Surga di Rumahmu yang diperankan oleh Husein Alatas.
Merupakan seorang anak yang terpaksa berpisah dengan kedua orang tuanya ketika Abuya (Budi Khairul) dan Umi (Elma Theana) mengirimkannya ke sebuah pesantren yang dipimpin oleh Ustadz Athar (Ahmad Al Habsyi). Hidup jauh dari orang tua tak membuat kenakalan Ramadhan berkurang. Akibatnya ia sering dihukum ustadz Athar, diantaranya melakukan dakwah di kuburan dan tempat-tempat yang ramai. Hukuman ini terpaksa mereka jalani meskipun harus menghadapi celaan, hinaan, bahkan terkadang ancaman.
Foto: Pixabay