Pahlawan Tanpa Tanda Jasa yang Gugur karena Covid19

Di masa pandemik Covid19 ini tenaga medis merupakan pahlawan yang utama yang turun langsung ke medan perang. Namun peran masyarakat juga sangat penting sebagai garda terdepan dalam upaya pemutusan rantai penularan Covid19.

Dalam pertempuran di medan perang, sudah banyak pahlawan yang berguguran. Para pahawan ini terdiri dari berbagai profesi tenaga kesehatan yang ada, salah satunya adalah dokter. Namun, tahukah kamu? Selain sebagai pahlawan Covid19, di antaranya juga adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang berprofesi sebagai dosen maupun guru besar di beberapa perguruan tinggi di Indonesia.

Berikut merupakan para pahlawan tanpa tanda jasa yang telah gugur akibat Covid19:

1. dr. Ucok Martin, Sp.P

Merupakan dokter spesialis paru sekaligus sebagai dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sumatera Utara. Beliau meninggal dunia pada Selasa (17/3/20) di RSUP Adam Malik Medan setelah dirawat sejak 14 Maret sepulang dari luar negeri.

Ucok dalam Bahasa Melayu artinya damai, sedangkan Martin dalam Bahasa Indonesia artinya Pengikut Tuhan.

2. Prof. Dr. dr. Bambang Sutrisna, MHSc

Wafat pada Senin (23/3/20) di RSUP Persahabatan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP), membuat keluarga besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia merasakan kehilangan yang mendalam. Beliau dikenal sebagai dosen yang rendah hati dan tak pelit ilmu.

3. Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc., Ph.D

Adalah Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM). Beliau meninggal pada Selasa (24/3/20) di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta setelah dinyatakan positif Covid19.

Sempat menjabat sebagai Wakil Rektor UGM, beliau memiliki peran yang begitu besar bagi pengembangan UGM. Selain itu, banyak pula sumbangsih yang beliau berikan bagi pengembangan keilmuan di bidang kedokteran.

Dalam Bahasa Indonesia, Iwan memiliki arti bumi, tumbuhan. Dwi berarti dua dalam Bahasa Sansekerta, sedangkan seorang yang bernama Prahasto berarti ia berbakat, cerdas, dan sangat kreatif.

4. Prof. DR. dr. Nasrin Kodim, MPH

Guru besar FKM Universitas Indonesia ini wafat pada Jumat (3/4/20) di RS Cipto Mangunkusumo. Beliau merupakan dosen pengampu mata kuliah Epidemiologi Kebijakan dan Epidemiologi Penyakit Tidak Menular.

Nasrin dalam bahasa Persia artinya bunga mawar liar, sedangkan seorang bernama Kodim memiliki rahasia dan pemalu, walaupun ia seorang yang kuat sekaligus emosional

5. dr. Irsan NHN Lubis, Sp.S

Merupakan seorang dokter syaraf di Rumah Sakit Umum Universitas Sumatera Utara (RSU USU) sekaligus dosen USU ini meninggal pada Senin (18/5/20) di RS Columbia Asia Jalan Listrik Medan akibat terpapar virus Covid19.

Seseorang yang berbaa Irsan biasanya sangat membela kebenaran dan sangat berani, sedangkan Lubis merupakan marga asal Medan.

Tentunya masih banyak pahlawan kita yang sudah gugur karena wabah ini. Semoga seluruh amal ibadah dan perjuangannya diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Leave a Reply